Kamis, 26 Desember 2013

While she was sick.....

Allah SWT memang sudah mentakdirkan bahwa surge ada di bawah telapak kaki ibu. Manusia akan memahami pada suatu saat fungsi seorang Ibu “dicabut” dari raganya walaupun secara fisik masih ada. Mama merasa sejak eyang mama sakit stroke, banyak fungsi eyang mama sebagai penyeimbang dalam keluarga hilang. Eyang mama yang bisa mengerem jika ada keputusan eyang aki yang dirasa kurang tepat. Eyang mama yang selalu ingin membahagiakan keluarganya, suaminya, anak-anaknya, mantu-mantunya dan cucu-cucunya. Eyang mama selalu ingat tanggal ulang tahun anak-anak, mantu, cucu dan pernikahan anaknya. Selalu jam ½ 6 pagi, eyang mama ngebel untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Eyang mama yang selalu membahagiakan keluarganya dengan makanan. Selalu memasak untuk eyang aki dan terkadang berlebihan. Selalu menyediakan makanan kesukaan anak dan mantunya atau cucunya kalau akan berkunjung. Selalu membuatkan sop tulang iga atau sop kaki sapi atau ketan untuk papa, memasakan semur jengkol untuk mama atau membuatkan abon ayam/ sapi ala eyang mama untuk cucu-cucunya. Eyang mama yang selalu menjadi pemersatu dikala anak-anaknya ada yang berselisih paham. Kala eyang mama sakit, semua itu hilang. Saat anak-anaknya ada yang berselisih paham, tidak ada yang bisa menasehati. Semua berjalan sendiri-sendiri. Sediihh mama. Dikala berkunjung ke rumah eyang, sepi yang dirasa. Mama suka membawa nasi dari Bintaro karena eyang sekarang makan nasi merah. Mama pun sekarang harus membawa dan memasak untuk eyang di rumah eyang jika berkunjung ke rumah eyang. Mungkin inilah bedanya rasa seorang eyang mama dan eyang aki. Menjadi seorang perempuan memang banyak sekali tanggung jawabnya. Bukan hanya melahirkan dan membesarkan anak, tetapi juga harus bisa bersikap menjembatani dengan keluarga asal dan kaluarga besar pasangan kita. Pada suatu saat kita tidak bisa bertindak baik terhadap keluarga inti kita atau terhadap keluarga besar pasangan hidup kita, hancurlah silaturahmi yang sudah dibangun sekian lama. Sebagai seorang perempuan, memang harus bisa bertindak sopan, santun apalagi terhadap keluarga besar pasangan kita. Terhadap mertua, kaka-kakak atau adik-adik dari pasangan hidup kita. Jika berbuat salah, janganlah malu untuk meminta maaf dan jangan pula bertindak conggak dan sombong. Hilangkan segala prasangka buruk, iri, dengki dan berfikiran negative. Memperpanjang silaturahmi mendatangkan rizki... Ya Allah sembuhkanlah mama kami tersayang…. I miss u mom..... the real u...

Tidak ada komentar: