Kamis, 10 Januari 2013

Eyang Kena Stroke

Tanggal 11 Agustus 2012 adalah tanggal yang tidak akan terlupakan. Eyang mamah kena stroke!! Kebetulan waktu itu sedang bulan Ramadhan. Seperti biasa eyang aki dan eyang mamah selepas sahur, dilanjut shalat subuh bareng dan mengaji. Saat itu eyang aki memang sedang senang-senangnya shalat di tempat jemuran lantai 2 yang sudah bersih diplester dan dirapikan untuk tempat shalat dan tempat mengaji untuk anak yatim Alhas. Lebih khusuk. Itu menurut eyang aki. Padahal waktu anak-anak mama nginap dan shalat maghrib bareng, berangin sekali tempatnya. Memang khusuk sih shalat di bawah atap langit dan bintang. Hahahaha puitis banget yaaa… Nah saat sedang mengaji itulah tiba-tiba eyang mama langsung pingsan. Eyang aki bingung karena posisi hanys edang berdua saja di rumah. Mau turun ke bawah angkat telpon anak-anaknya, nanti eyang mamah gimana. Akhirnya setelah 1 jam, eyang aki memanggil tetangga dan menelpon ke semua anak-anaknya. Setelah ada bala bantuan dari uwa mul, om Agus, wa wida, dan tetangga akhirnya eyang dibawa ke rumah sakit karya bhakti. Mama nyusul ke sana. Eyang masuk ruang ICU, lanjut CT Scan. Akhirnya dokter menemukan adanya pembuluh darah yang pecah. Eyang harus masuk ICCU. Wah eyang aki udah panik. Teringat almarhum Mang Kanta yang wafat di Karya Bhakti karena stroke juga dan dirawat di ruang ICCU. Saat itu Alm tidak boleh ditenguk keluarga, hanya boleh melihat dari kaca. Eyang sudah terbayang hal-hal yang buruk. Apalagi dengan melihat dokternya yang kurang sensitive (dokter UGD SMS/BBM an terus ) padahal kita keluarga pasien sedang bicara menyangkut nasib eyang mamah. Eyang akhirnya memutuskan eyang mamah dirawat di rumah saja!!! Karena semua bingung, nggak tahu harus apa, kita semua setuju membawa eyang mamah pulang. Dan kita nggak boleh pakai ambulance RS karena pulang paksa. Untung om Agus ada chanel sehingga kita dapat ambulance. Dengan perasaan tidak karuan (benar nggak tindakan dan keputusan semuanya ini), eyang mama dibawa ke rumah. Siang kita sampai rumah. Eyang panas karena selang infuse dicabut. Mau kasih masukan makanan dan minuman bingung. Apa yang mesti kita kasih?? Apa obatnya? Semua cari referensi perawat yang bisa rawat rumah. Semua cari info obat. Mama dan papa panggil dokter di klinik Suryadi. Dokter coba kasih list peralatan infuse, jenis obat infuse dll dll. Langsung kita cari di apotik. Nggak lengkap. Pusing!!! Akhirnya dengan berat hati, kita sampaikan ke eyang aki. Kita nyerah. Satu sisi memang manusiawi teringat almarhum mang kanta. Satu sisi nggak tega mama seperti itu. Mama ada semangat untuk sembuh. Akhirnya sepakat sore itu kita panggil ambulance dan dibawa ke BMC Bogor. Masuk ke ICU, ditangani dokter dan lihat hasil test dan CT scan dari RS karya Bhakti, langsung eyang mama harus masuk ICCU. Ruangan dimana pasien Cuma bisa ditengok di jam besuk. Masuk harus dalam kondisi steril. Bergantianlah kita jaga. Untung anak-anak sudah libur ya. Sahur di RS, buka di RS. Eyang di sekitar 7 hari, plus 10 tambahan di ruang rawat. Kita pun Beridulfitri di RS BMC. Alhamdulillah semua saudara sayang eyang mamah. Sekitar 20 hari di RS, eyang mamah kembali ke rumah. Memang kondisi belum pulih 100% . Pada saat pulang, eyang masih dipasang selang melalui hidungnya. Karena belum bisa menelan. Kita semua bergantian menemani eyang. Terutama eyang “suka” sekali mencabut selang makanan, sehingga mau tidak mau kita panggil perawat Baru sekitar 5 hari eyang di rumah, eyang mengalami pendarahan. Paniklah kita. Akhirnya dibawa ke RS Cilendek. Opname selama 3 hari. Setelah itu eyang dirawat rumah. Mula-mula secara medis, lambat laun eyang mengganti terapi herbal. Saat ini dengan bekam. Alhamdulillah sudah bisa jalan. Makan. Hanya memang memori otak sudah banyak tegerus. Pelan-pelan pulih. Butuh waktu memang. Ya Allah SWT, sembuhkan orang tua kami seperti semula.

Tidak ada komentar: